Rabu, 23 Februari 2011

Anak di Era Digital

Hari Senin minggu lalu, temen Bunda gak masuk kantor, ditunggu sampai sore, gak ada kabar. Minggu sebelumnya memang bilang mau cuti karena mau renov rumah, tapi form cuti belum diajukan. Hari selasa, belum kelihatan dan gak ada kabar juga. Bunda kirim sms menanyakan. Eh, langsung di telpon dan membawa kabar buruk “Rin, saya cuti mendadak, formnya menyusul ya. Anak saya dari hari Minggu belum pulang”. Deg!. Bunda langsung gemeter. Membayangkan temen Bunda, seorang Bapak yang mengkhawatirkan anak gadisnya berusia 17 tahun sudah 3 hari gak pulang tanpa kabar. Teman sekolahnya tidak ada yang tahu keberadaannya. Bunda terus minta update perkembangannya. Sorenya katanya anaknya sudah sms yang bilang bahwa dia di rumah temen, baik2 saja dan akan segera pulang, tanpa menginformasikan alamat temannya. Hari Rabu sore, Bunda di sms lagi katanya anaknya sudah pulang dengan selamat. Alhamdulillah, ikut lega.

Setelah masuk kantor, Bunda tanya ke teman itu, apakah sebelumnya ada masalah dengan si anak. Kata temen Bunda, kalau dari sisi orangtua, teman Bunda merasa gak ada masalah. Ternyata si anak merasa gak suka selalu dilarang pergi2. Padahal maksud ortunya baik, karena lagi musim hujan. Maka sebagai pelampiasan, si anak pergi tanpa pamit ke rumah temannya. Orangtua mengira perginya masih di dekat2 rumahnya di Bekasi. Ternyata si anak pergi dan nginap di rumah temannya di Tangerang yang dikenalnya lewat Facebook!. Astahgfirullah. Untungnya teman si anak itu cewek juga. Tapi kan tetep ngeri banget. Apalagi setelah banyak kasus anak hilang gara2 dibawa kabur teman kenalannya di Facebook.

Bunda juga punya anak cewek jadi kebayang bagaimana panik dan kalutnya teman Bunda itu. Memang tidak mudah ya mendidik dan membimbing anak di era digital seperti sekarang ini. Jejaring sosial sangat marak. Informasi, foto, video gampang sekali diakses. Apalagi kalau membaca sharing mengenai tingkah polah anak di era digital ini di blog nya mam Motik, makin merinding dan gemeter deh.

Pagi tadi Bunda mendapat forward email dari teman kantor yang katanya Facebook akan ditutup tgl 15 Maret nanti. Beritanya di Facebook will end on March 15th!. Karena Bunda termasuk orang yang bukan FB addict, jadi reaksinya biasa saja. Saat Bunda kabarkan ke teman Bunda yang anaknya barusan kabur itu, reaksinya seneng banget hehehe. Karena penasaran dengan berita itu, Bunda googling atas kebenarannya. Ada link yang menyebut itu hanya hoax semata : Facebook will NOT end on March 15th. Hoax news story spreads like wildfire. Bagi FB mania pasti suatu hal yang melegakan :D . Kalau Blog di hapuskan dari dunia ini baru deh Bunda nangis darah dan melakukan demo hahaha :mrgreen:

Kembali ke soal anak di era digital tadi. Bunda sebagai orangtua pengin banget dan maunya nanti Dita dewasa, dia dekat sama Ayah dan Bundanya. Bisa curhat ttg permasalahannya di sekolah, pergaulan dll. Ayah Bunda bisa berperan sebagai orangtua sekaligus teman. Jadi anak bernai mengungkapkan apa yang dipikirkan sehingga tidak melakukan hal-hal yang bikin hati orang tua dag dig dug der seperti itu. Bisa gak ya??? Yaaa..itu PR bagi semua orangtua di dunia ini. Jadi orangtua itu ternyata gak mudah ya? :D
http://ron-motz.blogspot.com/2011/01/share-seminar-ibu-elly-risman-orang-tua.html

0 komentar:

Posting Komentar