Sabtu, 28 April 2012


SumSel , Gak Cuma Ampera & Pempek Doang

Kalau kita pergi ke Sumatra Selatan tempat mana yang wajib dikunjungi?Kebanyakan orang akan menjawab  Jembatan Ampera. Kalau kuliner yang wajib dicicipi? Pasti pempek Palembang.  Jembatan Ampera & Sungai Musi memang sudah menjadi  ikon kota Palembang. Kalau ke Palembang belum lengkap rasanya kalau belum foto-foto di Jembatan Ampera & Sungai Musi. Begitu juga dengan mencicipi pempek Palembang. Walaupun pempek Palembang bisa ditemukan di seluruh Indonesia , menikmati makanan khas di tempat asalnya adalah pengalaman unik.
Selain Jembatan Ampera & Sungai Musi masih ada banyak tempat lain yang sayang kalau tak dikunjungi. Berikut beberapa diantaranya:

Situs Sriwijaya
Situs ini diresmikan Presiden Soeharto pada 22 Desember 1994 dan berlokasi di Kelurahan Karang Anyar Kec. Ilir Barat Kodya Palembang. Anda bisa berwisata sambil mengenang kembali sejarah salah satu kerajaan besar Nusantara. Obyek wisata ini juga bisa menjadi sarana edukasi bagi anak-anak.



Pagaralam
Pernah berwisata alam sambil melihat batu-batu Megalith?. Jika belum Anda harus mencoba obyek wisata yang satu ini. Selain itu jalan dari Lahat ke Pagaralam dihiasi panorama indah. Jalan mendaki bukit dengan pemandangan Sungai Lematang yang berliku semakin menakjubkan dari deretan pegunungan Bukit Barisan dengan puncak-puncaknya.   



Air Terjun Curup Tenang
Air terjun setinggi 99 meter ini bersumber dari mata air yang tak pernah kering di celah Bukit Barisan dan ke bawah membentuk sebuah sungai kecil yang deras. Air terjun tertinggi di Sumatra Selatan ini terletak di Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, sekira 56 km di selatan Muara Enim.






Lebong Hitam dan Selobor
Lebong Hitam dan Selobor memiliki luas 75.000 ha. Objek wisata ini disebut juga Padang Sugihan yang merupakan suaka margasatwa bagi  lebih dari 200 ekor gajah Sumatra. Tidak jauh dari suaka margasatwa ini terdapat desa kecil bernama Sebokor yang dijadikan tempat melatih gajah sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu manusia.


Benteng Kuto Besak
Pemprakarsa pembangunan benteng ini adalah Sultan Mahmud Badaruddin I (1724 - 1758). Suatu kebanggaan bagi wong Palembang bahwa Benteng Kuto Besak merupakan satu-satunya benteng yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa.


Tak lengkap rasanya kalau berwisata tanpa mencicipi kuliner khas suatu daerah. Berikut makanan khas Sumatra Selatan yang sayang untuk dilewatkan:


Sate Pentul
Sate Pentul Palembang ini mirip sekali dengan Sate Lilit Bali, akan tetapi sate ini menggunakan daging sapi sebagai bahan dasarnya.



Tempoyak
Tempoyak adalah durian yang difermentasikan. Walaupun rasa tempoyak sangat asam, namun sangat lezat untuk dijadikan bahan masakan seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.

  
 
Kopi Luwak
 Siapa tak kenal kopi ini. Dunia mengenalnya sebagai kopi termahal di dunia. Secangkir kopi ini di Amerika bisa berharga Rp 700.000,00. Kopi hasil fermentasi dengan bantuan luwak ini juga menjadi oleh oleh Presiden SBY untuk tamu tamu kenegaraan.


Kue Delapan
Makanan khas Palembang yang pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam ini khusus disajikan pada saat-saat istimewa. Dalam tradisi masyarakat Palembang, suatu kehormatan jika disuguhi kue delapan jam. Hidangan kue yang rasanya manis ini mengungkapkan penghormatan orang Palembang kepada kerabat dan tamu, terlebih di saat silaturahmi seperti Lebaran.
Sesuai dengan namanya, keistimewaan kue delapan jam terletak pada proses pembuatannya yang membutuhkan waktu delapan jam. Resep pembuatannya merupakan resep tradisional yang diwariskan turun-temurun. Itulah yang membuat kue ini terus bertahan sampai sekarang. 

Es kacang merah
Es kacang merah terdiri dari kacang merah, susu dan santan. Rasanya begitu segar.






 Itulah beberapa obyek wisata dan kuliner khas Sumatra Selatan yang sayang untuk dilewatkan. Mari kenali dan nikati wisata dalam negeri supaya kita bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.