Selasa, 20 Maret 2012


Sotoji Emang Nomer Siji




Rutinitas sebagai mahasiswa tingkat akhir , ngampus terus nemuin dosen pembimbing terus pulang ngerjain skripsi. Tapi kali ini pulang kuliah aku langsung disamperin ibu kos. “Henry, ada paket nih”. “Pasti dari Sotoji nih” pikirku. Beberapa hari yang lalu aku ngisi form permintaan produk buat nulis review Sotoji. Begitu sampai kamar langsung kubuka dan dapat 3 bungkus gratis Sotoji. Sotojinya nggak langsung aku masak, aku taruh dulu karena masih kenyang. 

Keesokan harinya sore-sore bangun tidur eh malah hujan di Yogyakarta. Perut laper males keluar kos. Saat yang tepat untuk masak Sotoji. Karena di kos nggak ada dapur dan nggak punya alat masak pula terpaksa masak gaya mahasiswa, pake magicom.
 









Begitu kubuka agak kaget. “Kok mienya dikit banget mana kenyang nih kalo cuma satu”. “Tapi kalo dua nanti malah kekenyangan”. Akhirnya masak satu aja nanti kalo masih laper ya masak lagi aja. Langsung kumasukin 2 gelas air ke magicom (sesuai petunjuk) dan nunggu airnya mendidih. Setelah kedengeran suara air mendidih langsung aja kumasukin mie sama jamur keringnya. Habis itu nuangin bumbu ke mangkok. Daripada bengong  mendingan browsing-browsing sambil nunggu mienya mateng karena pake magicom pasti lebih lama matengnya. Udah 5 menit langsung kubuka magicomku. Kaget juga ternyata mienya jadi banyak.

Langsung aja kutuang ke mangkuk . Diaduk bentar, panas-panas langsung kusantap. Rasanya emang mirip soto buatan Ibu di rumah. Yang asyik tuh pastinya rasa kenyil-kenyil jamurnya. Maknyus deh pokoknya. Setelah kenyang makan 1 mangkuk ini reviewku tentang Sotoji:



  • Mienya nggak mengandung bahan pewarna. Bumbunya juga nggak mengandung MSG dan pengawet. Kebanyakan mie instan di pasaran menggunaka bahan-bahan itu padahal sebetulnya nggak baik untuk kesehatan. Ini bisa dijadikan tagline yang menjual, misalnya: Sotoji, soto jamur kaya serat ,tanpa pewarna, pengawet dan MSG.
  • Bungkus bumbu sama cabenya dibuat lebih mudah disobek. Bisa dibuat bentuk bergerigi atau disobek bagian pinggirnya sedikit.
  • Bikin banyak varian rasa. Di Indonesia tiap daerah punya soto yang khas. Sotoji bisa bikin Sotoji rasa Soto Lamongan, Soto Betawi,  Soto Makasar,dll.
  • Bisa ditambahin sayuran kering biar lebih kaya warna.

Demikian review singkatku tentang Sotoji. Sotoji Emang Nomer Siji




Kamis, 15 Maret 2012

Bunda Selamat Si Kecilpun Sehat


Melahirkan bayi sehat dan normal merupakan dambaan setiap orang tua. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan bayinya. Asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu hamil harus benar benar dijaga agar si kecil lahir sehat dan tumbuh normal. Sayangnya masih banyak ditemukan kasus gizi buruk pada ibu hamil dan bayi. Gizi buruk memberikan sumbangan 56% untuk kematian dari 11 juta anak diseluruh dunia. Data menunjukkan masih tingginya Angka Kematian Ibu  (AKI) di Indonesia yaitu 461 per 100.000 kelahiran hidup, dan juga Angka Kematian Balita (AKB) yaitu 42 per 1.000 kelahiran hidup.
 
        Faktor nutrisi sangat berpengaruh pada kondisi ibu dan bayi. Baik sebelum, saat, ataupun setelah melahirkan. Selama masa kehamilan metabolisme energy meningkat , karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat pula. Kebutuhan zat-zat  seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral , dan air harus tercukupi.
      Salah satu zat yang sangat penting pada masa kehamilan adalah asam folat. Menurut Dr. Bambang Fajar, Sp.OG dari RS International Bintaro, Tangerang, asam folat adalah salah satu gugus yang berperan dalam pembentukan DNA pada proses erithropoesis. Yaitu, dalam pembentukan sel-sel darah merah atau eritrosit (butir-butir darah merah) dan perkembangan sistem syaraf. Asam folat bisa didapat dari sereal, roti, gandum, kol,  brokoli, bayam dan tauge. namun, asam folat akan bekerja lebih baik jika dibarengi dengan vitamin B12 yang diperoleh dari daging.
Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram/ hari atau sama dengan 2 (dua) gelas susu. Mengkonsumsi asam folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum hamil juga sangat dianjurkan mengkonsumsi asam folat.  
Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat serta dapat menyebabkan keguguran. Pada bayi dapat menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing, bayi lahir dengan berat badan rendah, anensefali (bayi lahir  tanpa tempurung kepala), Down’s Syndrome, kelainan pembuluh darah, rusaknya endotel pipa yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya. Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil, anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat dewasa tidak mengalami menstruasi.

Selain faktor nutrisi diatas faktor psikologis juga sangat berpengaruh pada tumbuh kembang bayi. “Kalau ibunya stres, bisa meningkatkan masalah pada perilaku anak kelak,” ujar psikolog anak dan keluarga Rusyika Thamrin Psi, CBA, CPHR. Emosi ibu seperti marah, takut, cinta dan berharap, juga berpengaruh pada genetika anak. “Emosi yang dialami ibu dibawa ke plasenta bayi oleh molekul, sehingga bisa mempengaruhi perkembangan otak bayi dan karakter emosi bayi,” beber Tika. Menurutnya, stimulasi sejak dalam kandungan seperti respons sentuhan dan suara, dapat menjalin kedekatan emosi ibu dan bayi. Dukungan dari pasangan dan keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.


 artikel ini ditulis untuk mengikuti kompetisi blog di:
http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/